Langkah kaki Alexa terhenti dan gadis itu pun langsung berbalik dan menatap Erick, awalnya gadis itu hanya terdiam namun beberapa detik berikutnya ia pun berkata. "Apakah kak Erick benar-benar mau mendengarkan kebohonganku? Tapi sayangnya aku tidak ingin membuat kak Erick merasa senang dengan kebohonganku, lebih baik aku jujur meskipun itu terasa menyakitkan."
"Jadi ... kamu lebih memilih untuk menyakitiku dengan kejujuran. Rasanya dadaku sangat sesak dan hampir kehabisan napas karena harus menahan rasa sakit," ucap Erick.
"Maafkan aku," ucap Alexa.
"Apakah hanya maaf saja yang bisa kamu katakan kepadaku?" tanya Erick.
Alexa mengangguk pelan seraya tersenyum tipis. "Iya," ucapnya.
"Aku pergi dulu karena ada pasien yang harus aku periksa," imbuh Alexa seraya berbalik dan berjalan menuju ke pintu.
"Jangan pergi!!" Erick mencoba mencegah Alexa untuk pergi.
"Kenapa?" tanya Alexa.
