Tubuh Alexa seketika gemetaran, begitu pula dengan tangannya. Ekspresi wajah Alexa setelah mendengar diagnosis penyakit pasien wanita yang baru saja datang dengan ambulance. Mata gadis itu membulat sempurna dan berkaca-kaca, Alexa seketika diserang rasa ketakutan yang teramat sangat besar, bayangan kematian sang nenek, dokter Fajar dan juga wanita tua yang pernah ia tangani seketika berputar-putar di otaknya.
Dan Alexa memalingkan tubuhnya dan tidak mau melihat pasiennya, rongga dada Alexa terasa sangat sesak dan membuatnya kesulitan untuk bernapas. Suara-suara tangis keluarga pasien yang telah kehilangan anggota keluarga mereka masih terdengar jelas di telinga Alexa dan membuat gadis itu menutup kedua telinganya.