Alexa dan Erick berlari ke Instalasi Gawat Darurat, di sana ia menatap wanita tua yang sudah ia anggap seperti neneknya sendiri sedang terbaring lemah di atas brankar. Di samping wanita tua itu sedang berdiri seorang lelaki yang usianya sama dengan usia sang Papa.
Lelaki bertubuh gempal itu masih terlihat garang saat melihat Alexa, lelaki itu menatap Alexa bagaikan singa kelaparan yang seolah-olah ingin menerkam Alexa dan menunggu gadis itu melakukan kesalahan agar ia bisa menuduhnya dengan tuduhan malpraktik untuk mendapatkan uang kompensasi dari Alexa ataupun rumah sakit.
Akan tetapi Alexa tidak takut, selama ia tidak pernah melakukan kesalahan jadi tidak ada yang perlu gadis itu takutkan. Alexa segera melakukan pemeriksaan kepada wanita tua itu, akan tetapi karena ini adalah pendarahan otak, makanya Alexa perlu melakukan pemeriksaan agar ia bisa mengetahui dimana letak pendarahannya.