Tubuh Daniel merosot hingga terduduk di atas lantai, ternyata selama ini liontin dandelion yang ia berikan kepada gadis kecil di bandara waktu itu adalah Alexa. Gadis kecil yang dulunya penakut dan cengeng kini telah tumbuh menjadi sosok yang kuat, tegar, dan ceria seperti bunga dandelion.
Alexa adalah takdir Daniel, namun pria itu malah melepaskan cinta sejatinya dengan begitu mudahnya. Daniel begitu bodoh dan ceroboh, dan saat ini penyesalan yang ia rasakan sudah tidak lagi berguna.
Karena Alexa sudah pergi jauh, mungkin juga tidak akan pernah kembali. Tangis Daniel pecah, ia terus saja menggenggam dan menciumi liontin bunga dandelion milik Alexa dengan putus asa.
Daniel berjalan menuruni tangga dengan langkah kaki yang gontai, matanya terlihat sembap dengan tangan kanan yang mengepal. Daniel berjalan menuju ke ruang keluarga, dimana Indra dan Jonathan sedang mengobrol.
"Daniel, ada apa? Kenapa wajahmu terlihat seperti itu?" tanya Jonathan dengan dahi yang mengernyit.
