Chereads / Gadis Luar Biasa Dimanja Bos / Chapter 16 - Dijodohkan

Chapter 16 - Dijodohkan

Mata Qin Sheng bersinar karena senyuman. Dia merasa senang ketika mendengar kakek Lu mengomel di telinganya.

"Sheng, berapa umurmu?" Pak tua Lu melirik Fu Hanchuan lalu bertanya sambil tersenyum.

Fu Hanchuan mendengarkan dengan sangat serius.

"Dua bulan lagi aku delapan belas tahun." Qin Sheng menjawab dengan patuh.

"Delapan belas ya." Pak tua Lu tersenyum gembira.

Cucunya hanya lima tahun lebih tua darinya. Lima tahun adalah perbedaan usia yang paling pas.

Sempoa kecil di kepala pak tua Lu mulai berputar. Akhirnya dia bertemu dengan seorang gadis yang sangat dia sukai. Bahkan dia ingin menculiknya.

Jika dia menjodohkan gadis ini dengan cucunya. Dia tidak akan melihat orang lain mendapatkan gadis ini.

Pak tua Lu tiba-tiba teringat cucunya, Fu Hanchuan. Dia dengan ramah memperkenalkan Fu Hanchuan, "Sheng sheng, dia adalah cucuku. Usianya tahun ini 23 tahun. Nilainya juga bagus dan dia lulus dari universitas terkenal di ibukota saat berusia 21 tahun. Dia memiliki gelar Ph.D. dan sekarang dia memiliki sebuah perusahaan. Hingga saat ini, dia tidak pernah menjalin hubungan, tidak pernah mengikuti kencan buta, dan tidak memiliki gadis yang dia suka."

Setelah selesai menceritakan semua kelebihan cucunya, dia menambahkan lagi, "Cucuku ini memiliki banyak kemampuan. Dia tampan, pandai memasak, dan lembut serta perhatian. Siapapun yang menjadi istrinya nanti pasti akan bahagia."

Pak tua Lu mengatakan begitu banyak kelebihan cucunya, berharap Qin Sheng dan Fu Hanchuan bisa bersama.

Qin Sheng mengangguk setuju. Dalam hatinya, Fu Hanchuan benar-benar tidak memiliki kekurangan.

Qin Sheng adalah orang yang tidak peka, dia tidak tahu apa-apa tentang perasaan. Bahkan di kehidupan sebelumnya, Fu Hanchuan dengan jelas menunjukkan bahwa dia menyukainya, tapi Qin Sheng tidak menyadarinya. Tentu saja saat ini pun dia tidak tahu apa maksud tersembunyi pak tua Lu.

Ketika pak tua Lu menyebutkan kelebihan Fu Hanchuan, Qin Sheng langsung menegakkan tubuhnya. Dari luar, dia terlihat dingin. Tapi nyatanya, telapak tangannya basah karena berkeringat.

Setelah memperkenalkan Fu Hanchuan, pak tua Lu berkata lagi, "Sheng sheng, jika ada yang mengganggumu di kota H, kamu bisa melaporkannya ke kakek. Kakek punya kekuasaan di kota H."

Setelah terdiam beberapa saat, dia dengan enggan berkata, "Kamu juga bisa meminta bantuan Hanchuan."

Pak tua Lu telah membaca informasi tentang Qin Sheng dan mengetahui pengalaman hidup Qin Sheng. Orang tuanya tidak punya otak, memanjakan orang luar yang tidak ada hubungan darah dengan mereka, dan menganiaya putri mereka sendiri.

Dia sayang dan peduli pada Qin Sheng dari dalam lubuk hatinya.

"Terima kasih, kakek." Qin Sheng tersenyum, matanya yang jernih memancarkan rasa terima kasih yang dalam.

"Terima kasih untuk apa?." Pak tua Lu menjawab dengan berpura-pura tidak senang, lalu dia melanjutkan obrolan dengan Qin Sheng. Setelah mengobrol selama lebih dari satu jam, Fu Hanchuan masih tetap tidak mengatakan apa-apa.

Dia melihat arlojinya berkali-kali, hingga akhirnya dia tidak tahan lagi, "Kakek, apa kamu tidak lapar?"

Pak tua Lu melambaikan tangannya, tanpa menoleh, "Kamu pergilah makan, tak usah pedulikan aku."

Wajah Fu Hanchuan tetap tanpa ekspresi, "Sheng sheng belum makan apapun siang ini."

Pak tua Lu menepuk jidatnya, "Astaga, aku benar-benar lupa. Sheng sheng pasti kelaparan."

Setelah mengatakan itu, dia menarik Qin Sheng kemudian berjalan ke meja makan bahkan tanpa melihat Fu Hanchuan.

Fu Hanchuan, "..."

Fu hanchuan hanya bisa mengeluh di dalam hati sambil duduk di salah satu sisi meja makan, sedangkan Qin Sheng duduk di seberangnya.

Keluarga Lu adalah keluarga terpelajar yang tidak memiliki kebiasaan berbicara di meja makan. Oleh karena itu saat ini pak tua Lu berhenti berbicara.

Qin Sheng makan sangat sedikit, kemudian menaruh sumpitnya setelah memakan setengah mangkuk nasi.

Fu Hanchuan melihat tubuh kurus Qin Sheng sambil mengerutkan kening. Dia terlalu kurus dan kecil. Pergelangan tangannya pun begitu kecil, seakan-akan pergelangan tangannya bisa dihancurkan dengan mudah hanya dengan menggunakan sedikit kekuatan.

'Aku akan memberinya lebih banyak suplemen di masa depan.'