Chereads / Gadis Luar Biasa Dimanja Bos / Chapter 18 - Tantangan Perang

Chapter 18 - Tantangan Perang

Qin Sheng memasuki villa lalu melihat tiga orang di ruang tamu yang sedang berbicara dan tertawa, mereka langsung terdiam saat melihatnya.

"Sudah pulang." Kata Qin Hai acuh tak acuh.

Lin Shuya memalingkan wajahnya, kebencian di wajahnya terlihat sangat jelas terhadap Qin Sheng bahkan tanpa melihat Qin Sheng. 

Qin Churou juga menunjukkan perhatiannya, wajahnya terlihat terkejut, "Kakak, mengapa kamu baru pulang? Kamu pergi kemana? Aku mengkhawatirkanmu. Kamu baru saja datang ke kota H kamu belum mengenal daerah ini dengan baik. Aku khawatir kamu akan tersesat. "

Qin Sheng berhenti, kemudian mencibir perhatian Qin Churou, tatapannya penuh ejekan, "Jika aku tersesat, itu salah siapa?"

Mata Qin Sheng sangat jernih, tapi Qin Churou tetap tidak bisa melihat apa yang tersembunyi di balik matanya. Tapi sebaliknya, Qin Sheng sepertinya bisa melihat semua pikiran gelap di dalam hatinya.

Qin Churou mengepalkan tangannya. Dia khawatir Qin Sheng akan mengatakan sesuatu, jadi sebelum hal itu terjadi dia memutuskan untuk mengucapkannya terlebih dahulu, "Kak, aku pikir kamu sedang ada urusan, jadi aku tidak bisa menemukanmu. Aku ingin memberitahu ayah dan ibu jadi aku kembali dulu."

Tatapan Qin Sheng penuh dengan ejekan. Qin Churou selalu seperti ini. Dia selalu melimpahkan semua kesalahan padanya. Dia pun selalu bertingkah lemah hingga akhirnya memenangkan simpati orang lain.

Kata-kata Qin Churou hanyalah untuk menipu Qin Hai dan Lin Shuya.

Di kehidupan sebelumnya, mobil pribadi keluarga Qin hanya menjemput Qin Churou. Sementara dia selalu pulang dengan berjalan kaki atau naik kereta bawah tanah.

Tanpa mengungkap kebohongan Qin Churou, Qin Sheng mengalihkan pandangannya lalu berjalan ke atas.

Dia tidak ingin bersama orang-orang munafik ini meskipun hanya untuk sesaat.

"Sheng'er, ayah sangat sibuk akhir-akhir ini, jadi perjamuan untuk mengumumkan kembalinya dirimu tidak akan diadakan. Sudah cukup bagi ibu dan ayah mengetahui bahwa kamu adalah putri kami. Kamu juga anak yang pengertian, jadi kamu tidak perlu memperdulikan hal-hal kecil macam ini." Qin Hai tiba-tiba berkata.

Kata-katanya terdengar bagus, tetapi intinya hanyalah mereka tidak ingin membuang waktu untuknya. Mereka juga khawatir orang lain akan tahu bahwa Qin Sheng adalah putri mereka.

 "Terserah."

Qin Sheng menjawab dengan samar kemudian naik ke atas.

Matanya sedikit memerah. Meskipun dia berulang kali mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak mempedulikan hubungan keluarga ini, tapi hatinya tetap merasa sakit.

Seorang putri kandung kedudukannya jauh lebih rendah daripada orang lain. Apalagi orang lain ini adalah putri dari seseorang yang sengaja menukar mereka ketika mereka dilahirkan, hingga menyebabkan mereka terpisah selama lebih dari sepuluh tahun.

Seberapa banyak pun usahanya untuk menyenangkan mereka, Qin Sheng tidak akan pernah mereka anggap.

Qin Sheng, adalah anak yang tidak dianggap di keluarga Qin. 

Qin Sheng duduk di kursi, dia berusaha mengatur emosinya, setelah itu menyalakan komputer, lalu masuk ke Hei Di.

Usaha untuk memprovokasi para hacker ternyata berhasil. Ada beberapa komentar dibawah postingannya. Semua mengejek kesombongannya. Memang tidak banyak, tapi ini sudah cukup.

Saat Qin Sheng muncul, beberapa hacker yang menyadarinya langsung mengajukan tantangan kepadanya.

Satu per satu tantangan itu muncul.

[Hacker001 menantang QS]

[Seribu Wajah menantang QS]

[Aku Xiao Hei Hei menantang QS]

"..."

Qin Sheng menyipitkan mata kemudian menyetujui tantangan itu.

Objek serangan mereka kali ini adalah sistem virtual yang memerlukan mereka untuk menembus tiga garis pertahanan.

Kali ini, pihak lain tidak memandang Qin Sheng penting, jadi dia memilih target sederhana dan berencana mengakhirinya lebih cepat. Dia tidak ingin membuang terlalu banyak waktu untuk orang yang sombong.

Qin Sheng mengetuk keyboard dengan sangat perlahan, ekspresinya sangat santai.

Sebuah jendela kecil muncul di komputernya. Itu adalah tampilan komputer pihak lain.