Setelah mendengar ocehan-ocehan Asma, Naqi pun akhirnya berdiri dan menghentikan aksi Asma yang sedang berlangsung tersebut.
"Hei ... Hei ... Hei, sudah!" Naqi memeluk tubuh Asma dari belakang. Asma menoleh dan membalikkan tubuhnya hingga kini Ia berhadapan dengan Naqi.
Asma melihat wajah Naqi lalu menangis. Air matanya tak bisa lagi Ia bendung karena Naqi pun menatap Asma dengan dalam.
Alunan napas yang terengah-engah, membuat keduanya berada di ambang kegelisahan dengan nafsu birahi yang perlahan bermunculan.
"Naqi!" Asma mendesis.
Ia pun langsung mencumbu mesra Naqi. Asma tak bisa menahan nafsunya ketika berada dekat dengan Naqi. Seolah Ia tak peduli dengan apa yang akan segera terjadi padanya. Pernikahan dan kehidupan bersama Alzam kelak, seketika Asma melupakan itu dari ingatannya.
Asma menumpahkan segala keinginannya bersama Naqi.
Asma dan Naqi saling meraba. Kedua tangan mereka seakan aktif dan saling bercumbu mesra.