Pria berjas hitam menyambutnya hangat dan mempersilakan Daniel untuk masuk dan menghidangkan makanannya di atas meja makan sambil terus melirik ke sana ke mari untuk melihat di mana Gladis berada namun tidak juga menemukan di mana Gladis berada.
Hampir selesai menyusun makanan di atas meja. Daniel sengaja memperlambat menaruh piringnya. Tidak lupa pula dia memasang satu alat perekam di bawah piring tersebut, "Di mana kau, Dis?" gumamnya seraya melirik seisi ruangan.
Setelah dia menyusun semua piring dan sedikit kecewa tidak menemukan Gladis, dia memutar balik tubuhnya namun mendengar seseorang yang bertanya dari lantai dua, membuat langkahnya terhenti, "Apakah kau juga menaruh makanan penutup?" tanya seorang pria yang baru saja berjalan menuruni anak tangga.
"Iya, sudah saya siapkan, Pak," jawab Daniel memberanikan diri untuk melirik pria muda dengan wajah tampan dan memiliki iris mata berwarna biru.