Setelah memarkirkan motornya di tempat parkir zona kedatangan domestik, Kendra membuka ponselnya, sambil berjalan menuju ke arah pintu gerbang penumpang, dimana penumpang biasa keluar dari ruang dalam bandara.
Pesan yang dia kirim belum di baca, ada dua kemungkinan, bisa jadi Maya masih berada dalam pasawat, atau kemungkinan dia sedang di ruang pengambilan bagasi, Kendra mencoba berpikir positif.
Harap – harap cemas sebetulnya Kendra menunggu sat ini, kalau pesawat Maya terbang tepat waktu, harusnya Maya sudah tiba saat ini.
Kendra masih saja tenggelam dalam layar ponselnya, belum kelihatan tanda – tanda pesannya akan di balas, karena terlihat juga Maya terakhir melihat aplikasi pesannya juda di jam sembilan dua puluh.
Mungkin itu juga yang membuat hatinya cemas. Dia takut terlewat, Maya ternyata sudah keluar, dan memilih naik taksi untuk pulang, karena tak segera dapat menemukan keberadaannya, yang bisa saja karena terlambat menjemput.