"He…he...he, elu kayak baru kenal gue aje cuk! Yang penting kan upetinya wort it, gua bakalan tutup mulut," Kampret! Kendra akhirnya kena palak juga, tapi itu sudah ada dalam benaknya sebetulnya, prediksinya tak meleset.
"Durian mau?" tanpa pikir panjang Kendra menawarkan hadiah tutup mulut yang ada di depan matanya, yang menurut Kendra sudah sangat istimewa, dia tak ingin memperpanjang urusannya dengan Bagas, jika memang sogokan yang dia mau, itu yang akan dia dapat.
Kendra tak berusaha memberi Bagas pilihan, karena nanti pasti dirinya juga yang akan kerepotan untuk memenuhi keinginan Bagas, kebetulan dia sedang di lapak pedagang durian, itu saja yang coba ia tawarkan, dan dia yakin, tawarannya tak akan di tolak Bagas.
"Wow, tawaran yang tak bisa gua tolak, dua ya, biar satunya buat Vita," Kendra hanya meringis, tebakannya tepat, Bagas sudah pasti mau menerima tawaran darinya dan itu sudah bagus.