Tak terasa siang mulai menapak, sinar matahari yang meski di udara yang dingin tetap saja terasa panas menyengat, mereka sampai beberapa kali menggeser letak tikar yang di gelar, seperti mengelilingi pohon rindang yang mereka jadikan tempat untuk berlindung dari sengatan sinar matahari.
Acara makan - makan sudah, dengan keseruan yang mungkin jika ini dilalui bersama Maya, mungkin akan jauh lebih berkesan.
Kendra saja sampai bisa melupakan kekesalannya, yang terakumulasi selama ini, larut dalam suasana gembira yang di bangun oleh kedua sahabatnya dan mas Ardi.
Melupakan sejenak kerinduannya pada Maya, bahkan sosoknya seperti tak pernah eksis.
Bisa jadi Kendra sudah memposisikan Ditha sebagai teman tapi mesranya, berdamai dengan resah yang selalu menghantuinya, hanya saja batasnnya masih dia jaga betul agar tak terlalu jauh dia lewati, belum, level dia belum menyamai Bagas, meski arah untuk menuju kesana sepertinya sudah mulai terbuka, dan Kendra tak menyadari itu.