Dia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Baru pukul 05;30
Meski tak nyata dan itu hanyalah sebuah mimpi, tapi pikiran Kendra seolah menjadi terobsesi sekarang dengan Ditha, ada pikiran terdalamnya yang ingin melakukan hal dalam mimpinya tadi secara nyata, dengan Ditha! Dan dia yakin Ditha akan dengan senang hati meluluskan keinginannya, oh sial, pikiran apa ini, rutuk Kendra.
Kendra buru – buru mengguyur kembali kepalanya dengan air dingin, berharap pikiran kotornya pergi dari otaknya, pikiran tak boleh dia biarkan tumbuh, Maya! Masa depannya adalah Maya, dia ingin menghabiskan masa tuanya nanti bersama Maya.
Dia tak ingin merusak hubungan yang telah dia jalin susah payah dengan Maya hanya demi nafsu sesatnya terhadap Ditha.