"Bareng aku aja yuk Ken, aku juga mau pulang?" tawar Nina, dia sudah terlihat berdiri dari kursi sebelah ranjang Vita. Bagas mengangkat wajah menatap Vita seperti meminta penjelasan.
"Aku yang nyuruh dia pulang beib, besok pagi dia sudah harus kerja, biarkan dia istirahat," kata Vita. Bagas tak bisa mencegah, dia hanya tersenyum membalas ucapan Vita.
"Tuh bareng Nina Ken." Tawar Bagas, alisnya turun naik menggoda, yang di goda segera melayangkan tinjunya kebahu Bagas.
"Bukan bareng itu namanya cuk, tapi nganterin gua, kosan Nina kan lebih deket jaraknya dari tempat kos kita," kata Kendra lirih, takut suaranya terdengar oleh Nina yang saat ini masih berpamitan dengan Vita dan terlihat saling berpelukan.
"Ya udah habis nganterin elu, lu anterin balik aja Nina ke kosannya, biar impas," Hah! Otak Bagas sudah konslet dan ini tandanya ucapanhnya tak perlu di respon.
"Yuk," ajak Nina yang sepertinya tak mendengar berdebatan tak berfaedah antara Bagas dan Kendra barusan.