Sudah tiga jam Clara menunggu seseorang yang akan membawakan martabak manis untuknya. Namun selama itu pula, laki-laki itu tidak kunjung datang.
Hari ini adalah hari minggu, di alun-alun kota semestinya sudah banyak pedagang kaki lima yang berderetan saling menjajakan makanan dagangannya. Ditambah lagi banyaknya para pengunjung di hari weekend, sudah bisa dipastikan penjual martabak manis tidak hanya ada satu.
Clara tahu tidak semestinya ia meminta hal itu pada suaminya. Bagaimana pun juga Erlan tidak pernah menaruh hati pada dirinya, jadi menunggu kedatangannya dengan membawa makanan yang sudah ia pesan, rasanya sangat mustahil.
Wanita itu terus menatap pintu yang tertutup. Berharap akan ada seseorang yang datang dan membuka pintu itu, namun nihil, semakin Clara menatapnya, rasanya semakin membuatnya merasa ngantuk.