Naura pikir kalau seorang wanita yang berada di sampingnya memang orang baik. Hatinya juga begitu lega ketika ia tidak harus tidur di tempat sepi dan gelap malam ini. Setidaknya untuk malam ini saja, dia tidak merasakan kedinginan karena terjangan udara di alam bebas.
"Oh ya, Kak. Namaku Naura." Naura mengulurkan tangan kanannya, sebagai salam perkenalan. Kemudian disambut hangat oleh wanita di sampingnya itu, sembari mengganti posisi tangan kanannya yang sedang menyetir dengan tangan kirinya.
"Namaku Reva. Salam kenal ya," ucap wanita itu. Yang tidak lain adalah Reva, sahabat Clara, sekaligus sahabat seseorang yang sudah menghancurkan hati Naura.
Sambil berbincang-bincang, tidak terasa akhirnya mereka berdua sampai di depan rumah mewah yang berdiri megah.
"Kakak tinggal sendiri di rumah ini?" tanya Naura pada Reva.