Reva melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Pikirannya melayang entah ke mana. Mengurusi persoalan sahabatnya itu menjadi tantangan tersendiri, nyatanya sampai sekarang ia belum juga menemukan titik terang.
Apalagi dengan kehamilan Clara, menandakan bahwa Erlan sudah menyusun rencana dengan sangat hebat.
Reva takut jika Erlan benar-benar mempunyai niat buruk kepada Clara, namun jika sebaliknya, Reva tidak perlu khawatir lagi. Namun untuk saat ini, ia masih bersikeras untuk menguak fakta yang sebenarnya.
"Ah, sial!"
Reva terpaksa berhenti mendadak karena mobil di depannya tiba-tiba berhenti begitu saja.
"Gila kali ya itu mobil, untung gue masih selamat. Harus dimaki terlebih dahulu kayaknya biar otaknya cepet sadar," umpat gadis itu.
Wanita itu pun segera turun dari mobil, lalu bergegas menghampiri seseorang yang menyetir mobil di depannya.
Tok … tok …
Reva berulang kali mengetuk kaca mobil depan, "Hei keluar lo, sekarang juga!"