"Jadi gadis itu saat ini sedang mengandung anakmu?"
Carlis memusatkan kedua mata sipitnya, hingga membentuk kerutan halus di dahinya.
Seseorang yang menjadi lawan bicaranya saat ini, tidak lain adalah putranya sendiri. Erlan menyampaikan kabar mengenai kehamilan Clara. Tidak tahu disebut kabar baik atau buruk, yang jelas, ibunya berhak tahu mengenai hal itu.
Erlan dengan sigap menjawab, "Iya, Mom," jawabnya.
"Bagus! Tidak kusangka gadis itu begitu subur. Kehamilannya yang begitu cepat, akan semakin mempercepat tercapainya tujuan kita."
Carlis mengambil sebuah cangkir berwarna keemasan, kemudian menuangkan teh yang sudah disiapkan sebelumnya di dalam teko.
"Mendengar kabar gembira ini semakin menambah kenikmatan pada teh ini," ucap Carlis sambil mencium aroma wangi daun teh dari dalam cangkir tersebut.
Erlan masih diam.