Sudah sejak lama Clara termenung, setelah diantar pulang oleh Revan, ada beberapa hal yang mengganggu pikirannya saat ini.
Clara merapikan rambutnya, berjalan menuju ruang tengah yang mana di sana bisa ditemui adanya televisi. Sudah sangat lama dirinya tidak menonton televisi dan entah kenapa, sekarang ia tertarik melihatnya.
Wanita itu mengambil remote dan menekan tombol power, ketika televisi menyala, berita-berita mengenai perusahaan suaminya banyak yang membicarakan. Clara langsung mematikan televisinya, ia mengingat suaminya.
Clara yakin, kepergiannya juga tidak akan pernah merubah sejarah. Tidak akan memiliki pengaruh besar bagi suaminya. Yang ada, bisnisnya semakin lancar. Lagipula mulai dari awal pernikahan mereka bukan karena cinta atau keinginan masing-masing.
"Lalu, bagaimana jika nanti dia datang menjemputmu?" tanya Clara pada dirinya sendiri.
Tapi tidak mungkin! Katanya di dalam hati.