"Kau sangat terlihat cantik, Nak."
Devina hanya tersenyum tipis menanggapinya.
Hari ini merupakan hari pernikahan Devina dan Rey, waktu memang terasa begitu cepat. Ia menatap pantulan dirinya di cermin, melamun membayangkan kejadian kemarin saat di club malam.
Hampir saja ia kehilangan mahkotanya jika tidak ada seorang pria yang menolong dirinya. Ternyata seorang David yang selama ini ia puja-puja akan kebaikannya, memiliki kelakuan buruk yang hampir menghancurkan masa depan dirinya.
Memang David terlihat mabuk, bahkan ia dapat mencium aroma bau alkohol dari kemejanya. Akan tetapi, dia tidak terlalu mabuk dan mungkin masih bisa mengendalikan kewarasannya.
Devina benar-benar kecewa, ia mengira David menyuruhnya datang karena ada sesuatu penting yang ingin ditunjukkan, tapi nyatanya tidak. Sesuatu penjelasan yang sudah ia rangkap dalam hati penuh dengan keberaninan menjadi hancur seketika digantikan oleh kata-kata pedas penuh caci maki dan berakhir memutuskan hubungan.
