Dengan hati-hati Kiara menutup pintu kamar Steven, jantungnya tampak berpacu cepat tak dapat tenang padahal dirinya hanya ingin mengurus saja, tidak lebih.
Kaki jenjangnya melangkah pelan mendekati Steven yang terbaring acak-acakan di atas kasur.
Xey sudah pulang beberapa menit yang lalu, dan dia pun menceritakan titik bengek tentang Steven yang menjadi mabuk berat seperti ini. Ya, meski tidak sepenuhnya jelas.
Pelan-pelan Kiara mendaratkan bokongnya di pinggiran kasur, jangan sampai Steven terganggu dan membuat dia langsung bangun dari pingsannya.
Seketika Kiara menutup hidung serta mulutnya kala semerbak bau alkohol becampur asap rokok menusuk indra pembaunya.
Kaira langsung berdiri, rasanya ia ingin muntah saja, mengeluarkan seluruh isi perutnya.
"Bau, aku benar-benar tidak tahan untuk menghirupnya."
Kiara memutar otaknya, bagaimana caranya agar ia dapat mengurus Steven tanpa membuat dirinya ingin muntah.
Retinanya mengedar, mencari sesuatu yang dapat membantu Kiara.