Kiara menatap kosong ke luar melalui jendela kamar.
"Aku gak tahu aku harus bagaimana, aku ingin segera menuntaskan masalah hutang dengan tuan Steven. Tapi … aku belum siap untuk hamil. Aku takut!" gumam Kiara berucap lirih.
Sebelah tangannya terangkat mengusap perut datar yang semalam sudah di tanam benih oleh Steven. Kiara yakin, Steven menanamnya bukan hanya satu kali tapi berkali-kali. Teringat dengan kewanitannya yang begitu terasa perih nan robek.
Kiara menghembuskan napas gusarnya. "Aku-"
"Kiara!"
Seketika, Kiara tersentak mendengar teriakan menggelegar itu.
Dua kali lipat Kiara tersentak saat bahunya ditarik kencang.
"Nyony-"
Plak!
Sontak Kiara menoleh ke arah samping setelah dirinya mendapatkan tamparan kencang itu.
"Dasar wanita tidak tahu diri, racun apa yang telah kau berikan pada suamiku?" bentak Angel, warna kulit yang semula putih bersih kini berubah menjadi berwarna merah padam pertanda dirinya sudah dikuasi emosi yang menggebu.