"Waw, rumahnya sangat besar. Lantas saja kamu menyuruh kita untuk tinggal di sini bersama-sama," Zigi mendecak kagum melihat sebuah rumah bak istana yang terpampang jelas di depan matanya.
"Apakah rumah ini benar-benar punya keluargamu?" tanya Xey menatap Addar dengan mengerutkan keningnya pertanda ia masih heran sekaligus belum percaya. Pasalnya, selama ia hidup ia tinggal di sebuah klinik atau gedung yang kotor dan sekarang ia akan tinggal di rumah mewah ini? Sungguh, ia merasa jika ini merupakan sebuah mimpi.
"Ya, lebih tepatnya rumah peninggalan kedua orang tuaku," jawab Addar. Ia celingukan mencari seseorang yang selalu menjaga rumah ini. Ia tidak dapat masuk ke dalam, sebab gerbangnya dikunci.
Sedangkan Agatha, ia masih mendecak kagum. Tatapannya terus berfokus pada rumah seakan tidak ada yang lebih indah dibandingkan pemandangan yang berada di depannya.