"Fero cepat, kita harus segera pergi ke rumah sakit!" teriak Zigi menggema. Ia sudah mengetahui keberadaan temannya di mana. Tentu, karena ia menanyakannya pada perusahaan tempat temannya bekerja.
Hampir saja Zigi menyerah saat kemarin sedang mencarinya. Namun, Fero yang selalu memberi ia sebuah kata-kata manis yang terakhir berhasil membuat dirinya kembali semangat. Dan kala ia mendengar sebuah pernyataan tentang temannya yang masuk rumah sakit membuat Zigi pingsan pada detik itu juga. Ia benar-benar kaget, kenapa bisa temannya masuk ruang sakit? Apa yang telah terjadi dengan dia? Kenapa dia tidak menceritakan masalahnya pada dirinya. Ia merasa jika dirinya merupakan teman yang tidak becus.
Hingga akhirnya setelah Zigi bangun dari pingsan ia meminta Fero untuk segera pergi ke rumah sakit. Namun, kekasihnya itu menolak karena dirinya benar-benar belum baikan. Zigi menyerah meski ia sudah memaksa. Menunggu hari esok tiba agar ia dapat pergi ke ruang sakit.