"Prince, kamu sudah sadar?"
Dengan segera Metha membalikan langkahnya kembali menuju ranjang di mana Orjbce berada.
Dapat terlihat Prince yang sayup-sayup sudah embuaka kedua matanya, tangan kanannya terangkat perlahan untuk memijit keningnya yang terasa sangat pusing.
"Prince, jangan dipaksa terlebih dahulu." Metha memegang tangan Prince yang bertengger di keningnya. Kemudian, ia menurunkannya kembali dan digantikan oleh tangan dirinya, ia memijit pelipis Prince dengan perlahan namun cukup kuat agar terasa.
"Aku sangat senang kamu sudah sadar, Prince," tutur Metha dengan tangan yang terus memijit.
Tampaknya Prince keenakan dengan pijitan lembut yang Metha berikan. Perlahan-lahan nyawanya mulai terkumpul semua, namun kedua matanya masih terasa buram dan tidak dapat melihat sekelilingnya dengan jelas.
"Me-metha ...," panggil Prince dengan suara yang serak.