Metha memelankan laju langkahnya kala jarak antara dirinya dan pintu kamar sudah semakin dekat. Ia terus saja memebuang napasnya dan merapalkan sebuah do'a dalam hati, takut-takut Prince sudah ada di kamar dan belum tertidur.
Jantung Metha kembali berdegup kencang. Ia meremas-remas ujung kaos yang sedang ia kenakan dengan kuat seakan menyalurkan persaan takut yang sedang menderanya.
Metha dapat melihat jika pintu kamarnya sedikit terbuka itu artinya … Prince sudah pulang!
Metha meneguk ludahnya kasar. Hatinya sama sekali tidak berhenti untuk terus berdo'a. Tangan kanannya yang bergemeteran terangkat memegangi kenop pintu.
Cciitt …!
"Dari mana saja kamu?!"
Deg!
Tubuh Metha seketika menegang kala sebuah suara bass enuh ketegasan menusuk kedua gendang telinganya. Ia kembali menelan ludahnya. "P-prince!" panggilmya terdengar begitu sangat pelan.