Luxe memegang kepalanya yang terasa berdenyut nyeri.
"Aarrgghh," erangnya tertahan.
Luxe menatap ke sekelilingnya yang tearsa sepi, mengerjap-ngerjapkan kedu matanya dan mengumpulkan nyawa-nyawanya yang entah berada di mana.
Luxe mengernyit, merasakan rasa basah yang meilingkupi seleuruh tubuhnya.
"Damn!" umpat Luxe berterriak kasar, ia langsung berdiri dari baringanya. "Siapa yang telah menyiramku?" tanyanya pada sendiir masih dengan suara kencang.
Luxe mendesis. Merentangkan kedua tangannya,meundukan wajahnya dan menjelajah tubuhnya dari bawah … benar-benar basah! Cuih!
Luxe mentap ke arah jendela kecil yang berad di sudut ruangan kamarnya. "Hah? Sudah malam?" teriaknya heboh, ia melotot tidak percaya.
Luxe berkacak pinggang, menetap ke depan dengan pandanga menerawang, mengingat-ngingat kembali kejadian apa yang telah ia lalui hingga membuat dirinya menjadi seperti ini.