"Ke sini dulu, Cantik. Bukannya hah hih huh heh hoh," ucap Sagara sekali lagi.
Sebenarnya Metha juga mendengar apa yang dikatakan Sagara pertama kali. Namun, ... entahlah mungkin ia refleks meneglirakan kata 'hah?'
"Cepat ke sini," titah Sagara karena Metha malah terus berdiam dan tidak bangkit sedikit pun dari jongkokannya.
"Iya," balas Metha singkat. Ia menyimpan kembali cucian ke dalam ember yang baru saja ia genggamnya. Beranjak dari jongkokannya dan melangkah mendekati Sagara.
"Ada apa?" tanya Metha penasaran kala.ia sudah berada di hadapan Sagara.
Sagara menatap Metha seraya menyengir kuda, memeperlihatakn sebagian giginya. "Ini, bagaimana cara menyalakannya?" tanyanya dengan jari telunjuknya mengarah ke arah mesin cuci yang di dalamnya sudah ada beberapa pakaian serta deterjen.
Pandangan Metha mengikuti ke arah mana Sagara menunjuk. Kemudian, ia menghela napas sabar. "Seperti ini," ucapnya seraya menekan serta memutarkan tombol untuk menyalakan mesin cuci.