Luxe membanting box tersebut ke atas lantai dengan kasar. Dadanya naik turun pertanda ia sedang marah. "Sialan! Kamu bermain-main denganku!" teriaknya membentak. Menginjak-injak boneka serta pisau itu dengan kasar.
Robert hanya bisa berdiam dan menyaksikan Luxe yang sedang murka itu. Ia juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Ingin membantu, namun takut salah lagi seperti tadi.
Robert melangkah mendekati komputer yang berada di atas meja. Ia ingin melihat-lihat dan bertindak lewat komputer ini. Berharap semuanya dapat teratasi walau hanya sedikit. Ia juga merasa iba jika harus terus melihat Luxe yang seperti itu. Ia ingin teamnya itu hidup bahagia nan tenang seperti yang lainnya.
Luxe mengepalkan kedua tangannya. Mengambil satu pedang yang berada di dalm lemari kaca. Kemudian, melemparkannya hingga menusuk ke sofa.
Robert dibuat menganga lebar dengan aksi Luxe barusan. Ia menghentikan jari-jemarinya yang baru saja menari ria di atas keyboard.