"Yasudah kalau tidak mau, aku tidak memaksamu," balas Prince pura-pura memasang raut wajah kesalnya.
Metha masih saja terdiam. Kenapa dirinya jadi linglung seperti ini? Ia memegang dadanya, jantungnya terasa berdetak dengan cepat layaknya sebuah tangan sedang menggedor-gedor pintu.
Kenapa ... kenapa Metha seperti ini? Bukankah ini terlihat sangat aneh? Permintaan Prince merupakan permintaan yang sangat kecil. Bahkan, ia bisa melakukannya di detik ini juga. Akan tetapi, ia merasa itu tidak bisa untuk ia lakukan.
"Prince," gumam Metha pelan menatap Prince yang sudah memalingkan wajahnya dengan ragu. Apakah dia marah ... lagi?
Prince diam, ia kembali membungkam mulutnya. Hanya saja, sekarang ia sedang dalam keadaan sadar sepenuhnya tidak seperti tadi yang kesadarannya direnggut oleh lamunan.
Metha meneguk ludahnya kasar. Ia berusaha menetralkan detak jantungnya sekaligus mengumpulkan nyawa-nyawa keberaniannya. Oke, ini demi makanan!