Paisal masih termenung dan masih sedih mengingat rangkaian peristiwa yang masih menyakitinya tentang Aisyah. Ya ... wanita yang dulu sempat mencuri hatinya dan meminta hal yang diluar nalar dan diluar dari batasan. Sunguh saat ini dia tidak tau harus berbuat apa ketika melihat kebohongan yang dia lakukan pada Fahri dan Zahrah seolah semuanya benar kematian Aisyah itu murni oleh kanker otak dan membuat hal dramatis yang membuat semua orang tercengang.
Aisyah datang menghampirinya waktu itu dengan menangis dan memohon mohon untuk menolongnya dan meminta sesuatu yang diluar logika yaitu mencari pasien kanker yang ditinggalkan oleh keluarganya. Paisal sudah menyalahi kode etik kedokteran. Dia membawa seorang gadis sakit parah yang ditinggalkan keluarganya, Paisal juga menyewa orang ahli membuat silikon untuk menyamakan wajah Aisyah supaya memakai pada gadis itu . Dan alhasil kematian itu seperti direncanakan padahal Aisyah baik baik saja. Sunguh membuat Paisal pusing. Ahmad sendiri juga mengira putrinya benar benar sudah meninggal sehingga dia merasa prustasi. Entah apa yang dilakukan Aisyah juga tidak tau rencananya juga sunguh gila tentang memalsukan kematianya.
Paisal melangkah masuk ruang kerjanya, hatinya binggung berbuat apa dia melihat uang yang begitu banyak semua Aisyah berikan asal bisa menolongnya. Dia ingin berterus terang tentang kematian Aisyah tapi semuanya terjadi ... dan tak akan ada yang percaya apa yang dia lakukan bahkan ancaman penjara terjadi begitu saja jika semua keberatan atas kebohongan terjadi.
Kamila melangkah mendekati Paisal dia membawa sebuah kopi hangat untuk Paisal.
"Apakah aku menggangumu" kata Kamila duduk mendekati Paisal.
"Tidak ,cuma kepalaku agak pusing .." sahut Paisal sambil minum kopi .
"sepertinya dirimu ada masalah. Berbagilah barang kali aku bisa bantu" kata Kamila sambil menatap serius Paisal.
"Kau hanya bisa bantu aku diatas ranjang dan membuatku lupa segala setiap masalah ku yang sekarang aku hadapi" goda Paisal dengan memberikan senyuman.
"Hmmm kita serius malah begitu.. ada hal yang ingin ku bicarakan padamu" kata Kamila.
"Apa.. besok kita ke Amerika apa.. tentang uang" tanya Paisal menatap serius pada Kamila.
" bukan itu.Kita melakukan hubungan suami istri sering dan tanpa pengaman aku takut.." jawab Kamila sambil menunduk.
"Kau takut hamil" sahut Paisal menatap Kamila.
"Sepertinya begitu.. karena hubungan kita sebagai kontrak bukan sesunguhnya." jawab Kamila
"Kau jangan khawatir... jika kau hamil aku bisa mempertanggung jawabkan semuanya..asal kau jangan berhubungan dengan pria lain hanya itu saja" kata Paisal menatap tajam Kamila.
"Aku tidak mungkin melakukan semua itu dengan pria lain lagi... karena aku sudah terikat dengan mu..aku memang dulu bebas sebebas burung yang hinggap dimana saja.. tapi sekarang tidak.. karena aku juga lelah ..lelah dengan masalalu" sahut Kamila dengan mata berkaca kaca. Paisal menatap dalam istri kontraknya...ada apakah gerangan dengan masa lalu pikirnya.