Chereads / Cinta Zahrah dan Aisyah / Chapter 85 - Pertemuan Yang Canggung.

Chapter 85 - Pertemuan Yang Canggung.

Zahrah baru selesai mengurus ayahnya.Norman tertidur pulas setelah meminum obat. Dengan membawa Zein keluar halaman Zahrah melihat sebuah mobil mewah parkir dirumahnya. Awalnya dia kira teman ayahnya tapi yang keluar bukanya pria tua tapi seorang pria tampan dengan wajah yang menggoda serta maskulin. Jantung Zahrah berdetak dengan kencang setelah melihat jelas itu adalah Fahri lelaki yang dulu suaminya.

"Assalamuallaikum"kata Fahri .

"Waallaikum sallam" jawab Zahrah. Dia memandang senyuman Fahri yang begitu mengikat dihatinya.Bahkan tatapan genit Fahri seakan menggusik mengingatkan dia waltu dulu masih SMA.

"Pak Normanya ada" kata Fahri dengan lembut sambil melihat Zein yang terlihat senyum dikeretanya.

"Ayah..lagi sakit mungkin nanti saja mas kemari sebab ayah lagi tertidur dan tak ingin diganggu" jawab Zahrah. Dia pura pura saja memanggil Fahri mas agar Fahri tidak curiga bahwa dia Zilla dan itu membuat Fahri tersenyum.

"Kalau begitu bagaimana denganmu saja Zilla maksud mas Zahrah kita ngobrol masalah kemaren" bisik Fahri dalam telinga Zahrah dan membuatnya risih serta canggung.

"Maaf saya ngak ngerti masalah bisnis dan tolong jaga sikap anda" ucap Zahrah.. dengan kesal.

"Oh .tapi tadi malam ayahmu suruh untuk kamu yang belajar masalah bisnis, oh..iya ini ada oleh oleh buat kamu dan Zein"Fahri mengeluarkan bingkisan dan kotak besar. Zahrah hanya diam saja tanpa ekspresi karena mengatur hatinya yang gugup. Andai saja Fahri bersamanya, dan tak menikahi Aisyah mungkin dia peluk dan cium suaminya.

"Hei kok..melamun..ada yang dipikirkan"kata Fahri mengusap wajah Zahrah.

"Pria tidak sopan beraninya mengusap wajahku..sana pergi bawa semua hadiahmu" kata Zahrah membuatnya kaget , Fahri terkekeh Zilla yang dulu masih tetap sama kalau marah bikin jantungan , hanya nama saja yang berbeda.

"Nazzila Azzahrah... apakah masih sama marah ..dengan abang mu...ini..masa ayahnya yang jengguk anak ngak boleh" jawab Fahri sambil memutar senyumnya membuat Zahrah salah tingkah darimana dia tau semuanya.

"Hei. aku ini bukan istrimu .. lagian nama itu bisa sama...cepat pergi pria pengkhianat" kata Zahrah emosi..pengkhianat..dari mana kata kata itu dia dapat kalau bukan Zilla berdiri denganya. Zahrah keceplosan membuat anaknya terbangun menangis.

"Tu kan..nangis..makanya kalau bicara yang lembut sayang biar papah gendong ya.."jawab Fahri sambil mau mengakat Zein.

"Eh..tak boleh..dia bukan anakmu"jawab Zahrah. Tapi bukan Fahri namanya kalau tidak langsung menbawa Zein dan menggankat dan menciumnya. Zahrah jadi tak bisa bicara ketika melihat ada butiran air mata memeluk Zein .Zein terlihat diam ketika Fahri duduk mencium Zein.

"Maafkan papah ya sayang..tidak pernah mendampinggimu sejak kau lahir didunia ini, papah sudah berusaha mencarimu dan ibumu kemana mana ..papah hampir putus asa..papah senang nak..papah sayang..kamu nak" Fahri mencium dan membacakan ayat kursi alqur,an sambil memeluk Zein membuat bayi itu tertidur dan tak lagi menangis. Zahrah menghapus air matanya. Ketika mengingat yang mengazankan Zein waktu lahir adalah kakeknya. Sekarang berdiri Fahri didepanya. Hatinya mulai tersentuh tapi rasa egoinya masih mengguasai dirinya.