Chereads / Cinta Zahrah dan Aisyah / Chapter 84 - Antara Cinta Dan Kecewa

Chapter 84 - Antara Cinta Dan Kecewa

Malam ketika ujan turun Zahrah meniduri Zein dipelukanya, sambil melantukan sholawat. Pikiranya melayang memikirkan pertemuanya tadi pagi dengan Fahri. Sebenarnya hati Zahrah rindu dengan Fahri yang begitu tampan baginya . Namun hatinya kecewa mengingat kebohongan pernikahan antara Fahri dan Aisyah. Bahkan Aisyah nekat menyakitinya karena cinta butanya terhadap Fahri. Begitu sakit hati Zahrah mengingat semua itu. Sebenarnya dia masih mencintai Fahri tapi kecewanya membuatnya melunturkan semua cinta yang dia rasakan saat ini.

Fahri yang baru selesai sholat isya, merasa bahagia ketika mendegar cerita Norman,sebenarnya dia harus memastikan bahwa Zahrah itu benar benar Zilla melihat Zein yang begitu menggemaskan mirip denganya. Fahri merasa yakin bahwa Zein itu anaknya. Ada titik terang setelah sekian lama dalam keputus asaanya selama ini.

Pagi sekali Norman merasa tidak enak badan, tubuhnya mengigil dan badanya panas, Zahrah datang menghampiri ayahnya. Dan menyuruh Paisal untuk datang kerumah. Sebelum Paisal datang , Norman meminta Zahrah untuk menggantikan pekerjaanya saat ini.

"Ayah..sebaiknya kita kerumah sakit" kata Zahrah dengan khawatir.

"Tidak usah..ayah cuma demam biasa, kasian nanti bolak balik jengguk ayah, Zein kan masih bayi kamu juga memperhatikan cucu tampan ayah" ucap Norman dengan senyuman.

"Ayah..selalu begitu, ya udah Zahrah panggil Paisal saja kerumah " kata Zahrah sambil menelpon Paisal . Norman memperhatikan putrinya. Dalam benaknya dia ingin Zahrah mendapat pendamping hidup.

"Yah sebentar lagi..Paisal kesini" kata Zahrah membelai dahi Norman.

"Apakah kau punya hubungan serius dengan Paisal, dia pria baik..dan selalu perhatian padamu"ucap Norman melihat putrinya.

"Ayah...Zahrah tidak punya hubungan apa apa dengan bang Paisal, dia cuma teman dan seperti kakak sendiri" jawab Zahrah.

"Kalau dengan pemuda rekan kerja kemaren, bagaimana... yang bernama Fahri gimana" tanya Norman. Sontak Zahrah kaget, membuatnya gugup apa yang ayahnya bicarakan dengan Fahri.

"Ayah ... bicara apa denganya.. kenapa hari ini ayah bahas laki laki terhadap Zahrah" protes Zahrah.

"tidak ada apa apa yang ayah bicarakan ..cuma ayah khawatir dengan kesendirian mu kasian Zein dia butuh sesosok ayah nak" kata Norman dengan datar.

"Zahrah juga dulu hidup tanpa sesosok ayah... bisa saja hidup..apalagi Zein yah.."Zahrah terpancing emosi.

Tapi kemudian Paisal datang , semuanya terhenti dengan ramah Paisal memeriksa Norman dan memberikan resep obat .

"Zahrah.. ini..suruh ayahmu minum obat, nanti setelah makan ingat jangan biarkan dia terlalu lelah karena sangat bahaya baginya".

"Oke dok...berapa semua ini biar Zahrah transfer"

"Ngak usah gratis buat calon mertua" goda Paisal.

"Beneran...jangan becanda bang" Zahrah kesal

"Iya..ngak usah mana Zein" kata Paisal.

"Lagi tidur"jawab Zahrah ketus.

"Yaa ..sudah abang pergi dulu" kata Paisal buru buru pergi .Membuat Norman tersenyum memandang mereka berdua.

"