Aisyah baru pulang dari tempat dosenya. Tidak menunggu waktu lama ketika kepulanganya datanglah Paisal yang sedang mampir kerestoran langgananya. Dan secara kebetulan dia juga bertemu Aisyah. Paisal pun menghampiri Aisyah.
"Hei.. Aisyah..kamu makan disini yaa" tanya Paisal. Aisyah memperhatikan wajah Paisal yang semakin tampan dan bersih, tubuhnya tidak kurus dan berisi karena olah raga membentuk tubuhnya agak menjadi indah.
"Iya bang.. Oh..ya..semenjak abang berhenti menjadi supir ayah, abang berbeda"
"Benarkah... apa abang terlihat tua" tanya Paisal dengan senyumnya.
"Tidak ..abang ..semakin tampan" jawab Aisyah. Wajah Paisal merah jadi malu.
"Ayo.... jangan merayu nanti suami mu marah" kata Paisal.
"Siapa bilang punya suami Aisyah sendiri bang" jawab Aisyah.
"Lo...kabarnya kamu nikah sama Fahri..bahkan abang juga ada lihat kamu" kata Paisal dengan penasaran.
"Aisyah sudah janda.. semenjak kejadian hilangnya Zilla dari rumah , Aisyah ditalak bang Fahri. Bahkan lucunya Aisyah janda tapi perawan" jawab Aisyah dengan malu malu.
Sesaat pramusaji datang membawa makanan yang mereka pesan. Dan mereka pun makan. Sedangkan Paisal baru tau bahwa Fahri tidak pernah menyentuh Aisyah meskipun menjadi istrinya.
*****
Fahri memesan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia, rasa rindunya terhadap kampung halamanya membuat dia ingin melihat dan mencicipi makanan nusantara.
Sebenarnya dia masih merindukan Zilla karena sering bermimpi istrinya melahirkan dan mengendong bayi tampan. Kepulanganya juga terus mencari istrinya saat ini.
Fahri duduk dekat jendela pesawat. Seorang perempuan dari indonesia dengan rambut hitamnya memandang Fahri , dia terlihat manis dan kemundian menghampiri Fahri.
" Hi , boy boleh kah aku duduk dekat dengan mu " kata gadis itu agak ragu memakai bahasa indonesia karena tujuanya sama.
"Of course" jawab Fahri.Gadis itu mengira Fahri pria bule yang biasa dia kenal.
"Anyway ..where are you from" tanya gadis itu pada Fahri.
"im from indonesian and you" tanyanya
"Oh...berarti bisa bahasa indo dong... aku Kamila kamu siapa"tanya Kamila sambil mengulurkan tanganya.
"Fahri" jawab Fahri dengan diam tanpa membalas uluran gadis itu.Kamila memandang lekat Fahri( busyet ..sombong amat ..mentang mentang ganteng) dalam hati Kamila terucap. Fahri bukanya sombong tapi dia malas menghadiri perempuan dalam hidupnya, Baginya Zilla adalah perempuan satu satunya yang mengisi hatinya.
Sekitar beberapa jam kemudian Fahri hanya diam dan tertidur, Kamila terus memperhatikan ketampanan Fahri. Begitu beruntungnya perempuan mendapat pria sedingin ini. Tak terasa mereka sampai dibandara.Fahri terbangun dan meninggalkan Kamila tanpa kata kata. Wanita itu terus penasaran alasanya tak ada laki laki yang cuek padanya.
Fahri seperti biasa dijemput pak Udin, pikiran Fahri melayang ketika melihat ibu kota kenangan demi kenangan dia lewati bersama Zilla. Entah sampai kapan dia harus berjuang mencari istrinya , antara hidup dan mati dia tidak tau, dilihatnya foto Zilla seakan rindu tiada tara yang dia rasakan.