Aisyah dengan tenang berpamitan kepada keluarga Fahri. Kakinya melangkah masuk ketaksi, begitu menyesalnya dia atas kesalahanya Aisyah begitu terpukul , sudah berapa hari dia tidak tidur memikirkan perbuatanya yang terlalu kejam. Jalanan kota yang terlau macet membuatnya harus singgah dan mencari angkot untuk menuju kekampungnya. Aisyah juga tidak ada menghubungi ayahnya dan memberitahu tentang dirinya yang sudah ditalak Fahri, dia malu atas perbuatanya itu.
Aisyah melihat angkot yang tengah mencari penumpang ,dengan cepat dia masuk dan duduk sambil termenung. Dua orang anak perempuan juga datang yang satu pakai hijab dan yang satu biasa saja tanpak bercengkrama dengan memakai putih abu abu seragam sekolahnya. Mereka tanpak asik becanda didepan Aisyah , dan sebelah Aisyah ada ibu ibu duduk dengan santai. Seketika itu Aiyah teringat waktu sekolah bersama Zilla dan berbagai kenangan mereka lewati sebelum bertemu Fahri. Aisyah mengingat kala Zilla belajar naik sepeda dan terjatuh keladang membuatnya tersenyum dengan sendirinya.Dan kenangan demi kenangan dia ingat, Sekarang dia tega melakukan kejahatan hanya karena cinta buta dan keegoisanya membuatnya hancur tak mendapatkan apa apa. Bahkan semakin gegabahnya dia ditalak dengan pernikahan sia sia saja. Tidak terasa air matanya menetes memikirkan masa lalunya.
Klakson angkot berbunyi Aisyah asyik melamun , seorang ibu menyadarkan dirinya untuk turun dari angkot. Kaki Aisyah melangkah kekediamanya setelah membayar angkot. Tak banyak perubahan yang Aisyah lihat ketika menatap pohon mangga tempatnya bermain kala kecil itu, hatinya merintih semua tindakan yang menyakiti sahabatnya begitu tega dirinya yang kini tidak lagi menjadi status istri lagi.
****
Zahrah kini kondisinya membaik , dia merasa sehat dan Norman begitu setia menemaninya. Hingga dia dibawa kerumah yang mewah dengan disambut para Pembantu dirumahnya.
"Ayah...apakah ini dirumahmu" tanya Zahrah.
"Iya..nak ini rumahmu..sekarang kau kondisimu membaik dan kita harus pulang supaya ingatan mu kembali lagi" jawab Norman
Mereka pun masuk kerumah semua pembantu begitu senang menyambut gadis cantik seperti Zahrah yang begitu mempesona meskipun dia dalam keadaan hamil. Setiap sudut kamar terdapat lukisan ysng indah dan barang barang mahal. Norman mengantarkan Zahrah kekamarnya dan dengan senyuman bahagia dia melihat kamar mewah yang indah berwarna putih lengkap dengan aksesoris terpajang di lemari. Kini Zahrah merasa dirinya hidup meskipun hatinya sedih entah apa yang dia rasakan.. apalagi ketika Norman memberi tahu bahwa dia sedang hamil hatinya begitu sakit mengapa dia belum mengingat semua bahkan ayah bagi anaknya nanti.Zahrah berusaha mengingat, semakin dia mengingat semakin kepalanya sakit terasa pecah.
Dengan tenang Zahrah tertidur ,dan dia ber mimpi tentang seorang perempuan yang memberikanya selendang ,serta seorang lelaki tampan yang perhatian peduli padanya dan wanita muda berhijab yang awalnya sahabat baik dan ingin menyakitinya ketika cintanya ditolak. Zilla terbangun dan jantungnya berdetak kencang , mungkin kah ini tanda tentang siapa dirinya.