Beberapa hari sudah mereka melakukan Tahlilan, Zilla memakai sebuah selendang yang diberikan ibunya. Kondisinya yang masih hamil membuat Fahri cemas , sejak kematian Suryati Zilla berubah sering menyendiri hal itu membuat Fahri harus lebih sabar dan mengerti Zilla.
"Sayang..abang mau kekantor , tolong jaga kesehatan mu... " kata Fahri mencium lembut istrinya.
"Iya.." jawab Zilla singkat. Fahri pergi dan mencium kening Zilla lalu pergi menaiki mobil mewahnya.
Zilla yang lagi duduk diteras rumah , tanpak sedang menjahit beberapa baju, dia sudah mulai mengisi waktunya untuk melupakan kesedihannya. Mesin jahit yang sering Suryati pakai adalah benda berharga baginya. Dari kejauhan terlihat seorang wanita muda yang memakai hijab didepan rumahnya. Zilla melihat secara lekat , dan ternyata itu Aisyah datang kerumahnya
"Assalamu allaikum" kata Aisyah.
"Waallaikum sallam"jawab Zilla. Mata Zilla terlihat senang melihat Aisyah,hatinya bahagia kala sahabat kecilnya datang kala waktu yang tepat untuk menghiburnya. Tapi tidak bagi Aisyah dia datang untuk rencana yang jahat , baginya tidak ada sahabat yang hanya terlintas rasa benci yang luar biasa baginya.
"Waallaikum sallam..Aisyah kok kamu kesini..kamu tau dari mana alamat ku"tanya Zilla tanpa rasa curiga.
"Aku tau dari bang Fahri" jawab Aisyah yang dingin.
"Ayo masuk"Zilla membawa Aisyah masuk kerumahnya. Dan menatap rumah yang lumayan besar.( Kau beruntung Zilla, merampas yang sudah aku miliki, dari suami, cinta dan rumah ini.. kau hanya gadis tak tau diri) bisik suara Aisyah dalam hati.
"Zilla..aku membawa kue untukmu, ku dengar kau hamil, barangkali ada selera mu untuk makan ...ayolah.."kata Aisyah yang membawa beberapa kue diletakan siatas meja.
"Aisyah kau...baik sekali..sunguh dirimu kembali seperti dulu" kata Zilla yang tidak curiga sedikut pun pada kue itu. Ketika Zilla mau makan kue itu,Secara tiba tiba kucing tetangga yang warnanya loreng menyambar kue Zilla dan memakanya. Sontak mereka berdua kaget terutama Aisyah.
"Kucing sialan...kenapa dia makan kue mu..hushus" kata Aisyah kesal.
"Tidak apa apa Aisyah kuenya masih banyak..nanti aku bisa makanya." jawab Zilla dengan tenang. Tapi belum selesai kucing itu makan, tubuhnya mengejang dan mulutnya mengeluarkan busa... Zilla menatap dalam Aisyah dan tak jadi memakan kue.
"Aisyah...apa yang kau buat dalam kue ini...apakah racun" tanya Zilla dengan penuh curiga.
"Tidak aku tidak melakukan apa apa dalam kue tersebut" jawab Aisyah.
"Lantas kenapa kucing ini meninggal..padahal dia baik baik saja tadi sebelum memakan kue mu" telak Zilla yang penuh curiga dengan Aisyah.
"Iya....aku ingin membunuhmu kalau bukan kucing sialan..itu ..aku ..ingin kau mati dengan janin mu.." jawab Aisyah dengan seringai liciknya
"Apa salahku Aisyah....hingga kau tega lakukan itu..Aisyah..kita ini sahabat" ucap Zilla dengan mata yang berkaca kaca.
"Salahmu banyak...kamu bilang sahabat...tidak..kau bukan sahabatku ...sahabat tidak mungkin merampas suami sahabatnya sendiri" kata Aisyah dengan menintimidasi Zilla. Membuat Zilla menangis.
"Maksudmu...apa Aisyah..merampas suami sahabatnya sendiri" tanya Zilla.
"Jangan pura pura bodoh Zilla. Bang Fahri itu suamiku,...begitu kurang kah laki laki sehingga kau merampas suamiku... lihat ini kalau kau tak percaya" jawab Aisyah. Dengan menunjukan foto pernikahamya secara sah dan surat nikahnya. Zilla kaget dan membeku dia tidak percaya Fahri tega membohonginya . Saat itulah kesempatan Aisyah menghancurkan Zilla.