Chereads / Cinta Zahrah dan Aisyah / Chapter 70 - Amanah

Chapter 70 - Amanah

Fahri buru buru membawa Suryati kerumah sakit begitu juga Zilla. Belum selesai masalah yang satu tambah lagi membuat kepala Fahri jadi pusing. Sesampai dirumah sakit Suryati langsung masuk ruangan VIV secara khusus. Fahri menatap Zilla dan hatinya terenyuh istrinya tambah kurus dan ditambah lagi mertuanya masuk rumah sakit , dia kwatir melihat Zilla lagi hamil.

"Sayang...apa yang terjadi..kenapa ibu tiba tiba pingsan"tanya Fahri melihat istrinya yang lagi menangis.

"Zilla tidak tau bang.. tiba tiba ibu jatuh pingsan setelah mendapat sebuah koran, dan Zilla belum sempat membacanya" jawab Zilla yang tengah dipelukanya. Fahri terdiam mendegar kata kata istrinya, otaknya mulai berpikir .

"Zill... tunggu sebentar abang mau ketoilet" kata Fahri sambil berlari menjauh dari istrinya. dan melihat ada tukang koran yang tak jauh dari rumah sakit. Dia pun membelinya dan melihat ada foto dia dan Aisyah menikah. Sontak membuat Fahri kaget jadi memang benar ... ibu mertuanya tau dan kini kembali sakit akibat pemberitaan ini . Dan kini membuat Fahri tambah bersalah. Dan membuang koran tsb. Sampai semua koran dia belikan, dan menyuruh tukang koran membakarnya. Sampai tukang koran binggung dengan sifat Fahri . Lalu Fahri menuju ketempat Zilla.

"Ada apa bang ...kenapa abang gelisah " Tanya Zilla.

"Ngak apa apa sayang... Zill... gimana kalau jagain ibu bik Narti aja..kamu kan lagi hamil kasian nanti kecapean" jawab Fahri membelai istrinya.

"Zilla ngak apa apa bang...Zilla ngak mau ninggalin ibu" sahut Zilla dengan sedih.

"Sayang...tolong dengarkan kata kata abang...kamu ngak boleh kecapean" jawab Fahri sambil memeluk istrinya. Zilla menghampiri Suryati yang lagi berbaring dan tak berdaya, Namun sebuah tangan menariknya. Suryati terbangun sontak Zilla ingin memanggil dokter tapi Suryati memberi isyarat untuk diam.

"Ibu.... Zilla panggilkan dokter ya.." kata Zilla.

"Ngak usah... nak..mungkin umur ibu tidak lama lagi"ucap Suryati dengan lemah.

"Ibu tidak boleh bilang begitu...ibu harus sembuh" jawab Zilla sambil mencium ibunya. Fahri pun mau masuk tapi tangan Suryati mengisyaratkan Fahri keluar dan Fahri pun menurut.

"Zilla dengarkan pesan ibu..dan amanah ibu sebelum ibu pergi... ibu mau tanya apakah kamu benar benar mencatai Fahri" tanya Suryati tidak terasa air matanya menetes memendam begitu banyak masalah dalam dirinya.

"Ibu..Zilla sangat mencintainya... kenapa ibu bertanya begitu apakah ada sesuatu tentang bang Fahri" jawab Zilla dan bertanya balik pada Suryati

"Zilla jika kamu mencintainya kamu harus kuat dalam segala hal... jika nanti kebohongan akan terungkap maka kamu harus sabar... demi anak mu nanti...ambilah selendang ibu ini dan pakailah setiap saat ..bawa kemana dirimu berada ...agar nanti ayahmu kelak mengenalimu" Kata kata Suryati terhenti dan sambil berzikir...

"Laa....illla..ha..illlau....lah"Ucap Suryati dan matanya terpejam.

"Ibu...bangun...ibu.....dokter...dokter"teriak Zilla. Tapi apa yang terjadi matanya masih tertutup, dokter datang memeriksanya dan bilanf bahwa Suryati telah meninggal. Fahri masuk dan menatap Zilla dan mertuanya, tak terasa air matanya menetes ketika melihat istrinya menangis. Dia juga ikut merasakan kesedihan Zilla. Air mata Zilla pecah ketika mengingat kenangan yang begitu indah sampai detik detik terakhir bersamanya. Dan tubuh Zilla ambruk tak sadarkan diri.