Chereads / Cinta Zahrah dan Aisyah / Chapter 69 - Apa Yang Terjadi

Chapter 69 - Apa Yang Terjadi

Kaki Zilla masuk kedalam rumahnya, diiringi Fahri yang membawa bungkusan plastik. Fahri tidak jadi kecafe dan membeli makanan lalu di bawakan kerumah. Fahri yang asik makan , sementara Zilla tengah mengupas mangga muda dan tersedia bumbu rujak membuatnya sudah tidak tahan ingin menyantap mangga tersebut.

"Sayang...kemarilah..ayo makan disini ada ayam panggang kesukaanmu" kata Fahri yang melirik istrinya.

"Ngak mau...seleraku pengen makan mangga ini dan pasti sangat enak" jawab Zilla sambil mencicipi buah yang masam itu.

"Ya sudah makan saja, nanti kalau bisa isi perutmu dengan nasi, kasian anak kita nanti sakit perut kalau kebanyakan makan mangga" ucap Fahri yang sambil asik mengunyah ayam dengan lahap. Mendegar perkataan suaminya Sontak Zilla tertawa , begitu lebaynya Fahri mengatakan janin bisa sakit perut walaupun dua bulan atau pun tiga bulan tidak makan nasi itu juga tidak apa apa. Karena diawal kehamilan itu sudah biasa bergantung kehendak janin itu sendiri.

" Ha...ha..ha Abang...ini ada ada saja, mana bisa janin bisa sakit perut. " kata Zilla sambil mulai mengunyah buah mangganya.

"Hmm bisa..dia bisa sakit perut, apalagi ibunya susah nurut sama ayahnya." jawab Fahri yang syok tau.

" Mana ada...abang bohong..udah..abang diam Zilla lagi nikmatin buahnya." sahut Zilla. Fahri yang baru selesai makan. Melihat hpnya berdering dan melihat nama Umi . Dia pun menggangkat telponya dan mulai menjauh dari Zilla.

"Halo assalamu allaikum umi" kata Fahri.

"Waallaikum sallam, Bagaimana kabarmu dan juga istrimu" tanya Fatimah mencoba menebak posisi Fahri berada.

"Alhamdulillah .. baik umi. Tapi Fahri punya kabar gembira" jawab Fahri sambil tersenyum.

"Apa itu Fahri" tanya Fatimah yang tengah penasaran.

"Sebentar lagi umi punya cucu" jawab Fahri. Hati Fatimah bahagia mendegar Fahri bicara begitu.

"Alhamdullilah semoga allah senantiasa menjaga dan diberkahi katurunan sholeh dan sholehah" kata Fatimah dengan sedikit lupa tujuanya menelpon Fahri.

" Amin...Umi ..biasanya umi jarang telpon Fahri apakah semua baik baik saja umi, apakah Aisyah sudah pulang" Tanya Fahri membuat Fatimah kembali bersedih.

"Fahri, umi sangat sedih hari ini... kau bilang Aisyah sudah pulang ..memangnya dia orang lain? dia itu istrimu saat ini.. kenapa kau tak menyentuhnya dan malah pergi tanpa pamit.. biar bagaimanapun juga itu adalah dosa , berdosa suami yang tak adil bagi istri istrinya." Kata Fatimah mencoba menesahati Fahri.

"Umi..bukan begitu umi...Fahri tidak bisa menyentuh gadis yang tidak bisa Fahri cintai ... masalah Fahri adil apa tidak , berdosa dan sebagainya pada intinya orang tua juga ikut berdosa memaksa anaknya yang jelas jelas menolak semua ini terlebih dahulu. Bukan kah umi tau Fahri tidak mencintai Aisysah..Fahri dipaksa oleh abi.. dan entah sampai kapan semua ini ..berakhir Fahri ingin pernikahan ini berakhir." jawab Fahri. Fatimah kaget mendegar perkataan anaknya. Sebenarnya kata kata Fahri ada benarnya jadi dia harus bijak mencoba memahami semua ini.

"Fahri...jangan terburu buru ambil keputusan pikir kan masak masak nak. Sebab dan akibat, umi takut jika kau mencerai Aisyah tanpa alasan yang kuat ...umi takut akan ada bahaya nantinya alangkah baiknya coba belajar mencintai Aisyah..dan jika belum bisa minta petunjuk dari allah itulah jalan kita sebagai manusia yang lemah ini." Kata Fatimah. Fahri menjadi lemah mendegar semua ini, kata kata ibunya memang benar dilihatnya Zilla lagi mengandung dan mertuanya masih pemulihan mungkin Fahri harus menunggu waktu yang tepat untuk bertindak menceraikan Aisyah.

"Umi .terimakasih ... atas nasehatnya. Fahri akan mencoba berpikir semua itu ..umi nanti saja kita lanjutkan pembicaraanya Zilla memanggil ku. Assalamualaikum" . kata Fahri yang buru buru mendegar teriakan Zilla

"Waallaikum salam". jawab Fatimah yang mematikan telponya.

Fahri berlari dan melihat mertuanya pingsan tak jauh dari posisinya tadi..Apa yang terjadi...dalam benak Fahri apakah mertuanya mendegar pembicaraanya.