Chereads / Cinta Zahrah dan Aisyah / Chapter 68 - Antara Sakit Dan Bertahan

Chapter 68 - Antara Sakit Dan Bertahan

Aisyah bangun menatap kamar pengantinya tak ada noda sedikitpun, dan masih tertata rapi. Mestinya malam tadi adalah malam penuh kesan namun berbalik dengan dirinya , bahkan suaminya pergi tanpa pamit meninggalkan luka yang begitu dalam baginya. Aisyah menjerit menangis betapa malangnya dirinya, dia rela membenci Zilla hanya karena laki laki yang tidak mencintainya mengapa tak ada keadilan cinta baginya sunguh Aisyah yang malang.

Pintu pun di ketuk secara berlahan Aisyah menghapus air matanya dan membuka pintu , melihat Fatimah berdiri didepanya sambil menatap wajah Aisyah yang sembab karena menangis.

"Aisyah ..kenapa dengan mu nak..apa yang terrjadi, apakah Fahri kasar mencumbu malam tadi" Tanya Fatimah ...dan memeluk Aisyah, dan menatap kamar yang masih rapi.

"Umi...Aisyah sedih" Tangis Aisyah pecah.

"Aisyah ...kamarmu rapi..mana Fahri kenapa dia tidak ada" Tanya lagi Fatimah.

"Bang Fahri pergi umi..pergi untuk perempuan itu ...bahkan bang Fahri tidak sudi menyentuhku.huhuhu apakah Aisyah terlalu jijik buat bang Fahri"jawab Aisyah seraya menangis.

"Apa...Fahri tidak menyentuhmu.. Aisyah berasabarlah nak..kalaupun Fahri belum siap melakukan mungkin dia butuh waktu untuk membuka hatinya" kata Fatimah secara tidak sadar. Fatimah merasa bersalah membiarkan semua ini terjadi cinta tak bisa dipaksakan dan paling sakit adalah Aisyah yang menjadi korban berharap suaminya mencintai namun tak terbalaskan.

"Kenapa umi bicara begitu umi...apakah umi mendukung bang Fahri dengan perempuan itu"Tanya Aisyah dalam linangan air mata.

"Aisyah...bukan begitu maksud umi..pernikahan kalian tidak didasari cinta itu karena perjodohan. Fahri mencintai sahabatmu..dan itu sulit baginya. Bahkan umi sekarang binggung ... hanya satu kau bertahan meskipun sesakit ini dan berusaha mengambil hatinya atau bercerai, dan carilah laki laki yang mencintaimu dan menerima segala kekurangan mu. Jika semua itu kau putuskan maka..segala resiko pasti akan terjadi" sahut Fatimah dengan bijak. dan membuat api di wajah Aisyah dan membeci Zilla apalagi mendegar ada cela untuk Zilla bisa masuk dikeluarga suaminya mendegar perkataan ibu mertuanya.

"Umi..Aisyah... tidak bisa melepas bang Fahri..atau bunuh saja dia umi agar bang Fahri bisa bersamaku" ucap Aisyah yang terbawa emosi.

"Astafirllullah alazim Aisyah..umi tidak menyangka senekat itu nak pikiran mu...membunuh adalah perbuatan dosa selain tindak kriminal nak..jangan sampai setan masuk kerelung hatimu... pikirlah jika kau membunuhnya apakah Fahri kembali denganmu..hanya mengubah sifatmu lah maka semuanya akan baik baik saja. Aisyah..makanlah dulu.. " Kata Fatimah dan meninggalkan Aisyah . Aisyah yang bersedih itu tak berdaya dia tidak mungkin tinggal di tempat mertuanya untuk mengatur strategi.

*****

Zilla terbangun dari tidurnya . Fahri lalu turun dan membawa buah mangga muda masuk kemobilnya.

"Abang sudah membelinya" tanya Zilla yang masih mengantuk.

"iya..abang ngak mau bangunin istri tercinta abang ..kita singah di cafe ya sayang..abang laper nih" kata Fahri sambil menyalakan mobilnya.