Aisyah sudah menggantikan bajunya memakai gaun tipis , tubuhnya yang tinggi dan langsing mirip seperti model. Aisyah menyisir rambutnya sambil menunggu Fahri keluar dari kamar mandi dan berpikir melayani Fahri dengan baik untuk mendapat apa yang harus jadi miliknya. Fahri berlahan keluar kamar mandi, dan memakai handuk yang berwarna putih dengan aroma wangi yang menggoda. Aisyah menyadari kedatangan Fahri dan melirik tubuh Fahri yang atletis serta ada bulu bulu halus di dadanya wajah tampan yang menggoda membuat Aisyah tidak sabar ingin disentuh.
Fahri bukan tidak menyadari Aisyah mendekatinya , dia hanya bersikaf dingin mencari baju tidur dan mengacuhkan Aisyah. Aisyah memang terlihat cantik dengan rambut lurusnya tapi tak secantik Zilla . Zilla lebih menggoda dengan sebuah senyuman terlukis dibibirnya.
"Bang Fahri, perlu Aisyah bantu" kata Aisyah sambil mendekat dirinya pada Fahri dengam memperlihatkan dadanya yang indah.
"Tidak usah, sebaiknya kau tidur saja Aisyah dan jangan berpakaian seperti itu terhadapku" jawab Fahri melemparkan handuk untuk menutupi dada Aisyah. Secepat air hujan turun membasahi wajah yang anggun .
"Bang..aku ini istri abang...kenapa abang seperti itu terhadapku..begitu jijik kah Aisyah ini dimata mu bang, sampai melihat pun tidak mau. Aisyah berharap malam pertama ini adalah yang ditunggu bagi setiap pengantin. " ucap Aisyah sambil berlinang air mata.
"Aisyah...jangan harap ada kontak fisik antara kita, bagiku semuanya selesai.. pernikahan kita tidak didasari cinta, abang sudah memenuhi pernikahan ini dan abang minta jangan menuntut lebih... karena jujur abang tidak suka kamu...menginginkan hal yang lain" kata Fahri sambil mengenakan baju piamanya.
" Apakah abang memikirkan Zilla , Zilla dan Zilla ..yang abang suka... pernikahan kita memang dijodohkan tapi abang berhak memberi ku nafkah batin" ucap Aisyah.
" Ya ..Zilla selalu dibenaku Zilla tetap selamanya dihatiku ... kau harusnya bangga Aisyah karena membiarkan pun tak tersentuh. jadi jangan banyak bicara tidurlah diatas kasur dan abang tidur dikursi" kata Fahri menggambil selimut dan menjauh tidur dari Aisyah.
Aisyah menghapus air matanya.Malam pertama yang seharusnya indah kini menjadi kelabu yang tak berarti baginya.( Maaf kan abang Aisyah tapi hatiku tak bisa menyentuhmu) ucap Fahri dalam hati.
*****
Zilla dan ibunya baru pulang dari sebuah rumah sakit. Hati Zilla bahagia ketika dokter memberi tahunya bahwa dia lagi mengandung , dan menggurang aktifitas melelahkan. Senyuman Suryati begitu indah kali ini sambil memeluk Zilla.
"Apakah dirimu sudah menelpon Fahri nak untuk memberi tau kabar gembira ini" kata Suryati dengan bahagia.
"Belum bu... bang Fahri susah dihubungi biarkan ini jadi kejutan untuk kedatanganyà." jawab Zilla.
"Ingat jagalah kesehatanmu nak..sekarang sudah ada janin diperutmu" kata Suryati lagi.
"Iya ibu..." jawab Zilla.Mereka pun sampai dirumah dan bahagia dengan kabar ini.