Tanpa mereka berdua menyadari, keadaan yang menjadi sangat intim itupun dengan sendirinya telah saja menghadirkan desir-desir dalam dada keduanya. Terlebih ketika beberapa saat berikutnya Indra jadi terpaksa harus melakukan sebuah perlawanan untuk mempertahankan kedudukan yang sudah mulai goyah.
Sampai akhirnya, tidaklah dapat pula dielakkan jika sang lelaki harus memeluk tubuh istrinya supaya bisa melakukan upaya terakhir dalam meredam pergerakan tangan yang seolah terus saja ingin menggoda dirinya.
Tapi sepertinya Miranti belum mau menyerah dengan terus meronta untuk melepaskan diri dari belenggu lengan Indra. Hingga suatu saat, gerakannya yang dilakukan dengan mendadak telah mengakibatkan sebuah benturan pada sesuatu yang semenjak tadi sedang berusaha untuk mengusir setiap gempuran gemas yang dilakukan.
Hingga tanpa disadari pula, kedua tubuh pun telah saja berhimpitan satu dengan yang lainnya.