Meskipun hatinya harus menanggung rasa malu yang cukup memerahkan pipi, tapi Vanessa tak juga dapat mengingkari jika ia memang menginginkan kebersamaan yang seperti itu dengan sang kecintaan. Hingga akhirnya, secara bersamaan wajah mereka telah kembali saling mendekat tanpa keduanya menyadari.
Pelukan pun kembali mempersatukan dalam sebuah peleburan rasa. Dimana dua hati tergerak untuk saling merapatkan wajahnya, lalu menggesekkan kulit dan semua bagian indera perasa untuk menunjukkan ekspresi bahwa mereka sama-sama mendambakan kedekatan itu.
Telapak tangan Indra mengelus sebelah pipi Vanessa dengan lebih lembut lagi, sementara sang gadis hanya bisa memejamkan matanya untuk meresapi belaian yang membuat seluruh perasaannya sedemikian tergetar. Lalu disaat bibirnya setengah terbuka untuk melepaskan desah halus sebagai pereda debar jantungnya, kecupan sang pemuda pun telah seketika mendarat disana.