"Terserah bagaimana saja maumu, kalau penawaran ini tidak diambil pun aku juga tidak akan keberatan." Tentu saja si gadis jadi ngambek dan mengancam untuk membatalkan penawarannya.
"Uh, aku pasti mau mengambilnya. Tapi … uh, bagaimana caranya aku bisa memilikimu tanpa diketahui oleh orang lain?" sekarang, Indra sudah memasuki sebuah tahap kesadaran yang memaksa dirinya untuk mencari sebuah siasat.
"Terserah bagaimana caramu, yang penting aku mendapatkan hak sebagai seorang pacar." Tak mau ambil pusing, Vanessa langsung saja mengatakan perihal hak sebagai seorang kekasih.
"Diapelin?"
"Diajak jalan-jalan juga ..."
"Bagaimana kalau … eh, kita tidak ditakdirkan untuk menikah?" kembali sebuah keraguan datang.