Vanessa kembali duduk bersandar, sementara Indra dalam posisi setengah berlutut menghadap dirinya. Merasa lebih nyaman, kecup lembut tersebut menjadi semakin mengalirkan adrenalin saat bibir sang lelaki menemukan sasaran yang tepat pada leher Vanessa yang terbuka. Dimana ketika itu posisi wajah sang gadis sudah dengan nyaman terlihat menengadah sambil ia menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur.
Mendapatkan perlakuan yang sedemikian memabukkan hasratnya, sang gadis pun spontan mendesah untuk meresapi betapa kulit lembutnya yang begitu sensitif di sepanjang tempat itu menjadi sasaran bibir panas basah. Sebab semua begitu terasa menggetarkan karena kehangatan tersebut menjalar dari atas ke bawah, lalu bergerak ke samping untuk mengecupi sisi lehernya. Sehingga Vanessa pun nampak semakin merapatkan kedua matanya sambil menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara jeritan, ketika rasa geli berpadu nikmat menjadi semakin tak tertahankan.