Setelah beberapa saat lamanya kecupan demi kecupan terus saja bersambut dengan hangat, ritme gerakan bibir mereka pun telah saja menjadi semakin perlahan. Hingga akhirnya, dua bibir telah sama-sama berhenti bergerak meskipun terlihat enggan untuk menjauh.
"Miss you, girl …" bisik Indra perlahan.
"Miss you too, my Man ..." balas Vanessa dalam bisikan yang tak kalah mesra.
"Kita makan dulu? Katanya kamu lapar?" tanya si pemuda dengan masih saja belum menjauhkan diri dari bibir si gadis.
"Hu um … kita makan. Nanti … hhh … diterusin lagi." bisik Vanessa yang langsung saja melemparkan seulas senyum malu-malu.
"Diterusin apanya?"
"Ya apa aja maunya kamu. Hi hi hi … mmm … mumpung kos sepi, nggak ada orang." Dengan sedikit genit yang masih saja terlihat malu-malu, gadis itu langsung saja memberi kode keras.
"Ish … nakal." Tukas si pemuda sambil tersenyum penuh arti.
"Tapi kamu suka, kan?" tak mau kalah, Vanessa mengerdipkan sebelah matanya.