Keduanya pun telah saja jadi hilang kendali, ketika ayunan lembut Indra berubah menjadi gerakan-gerakan liar disaat Widyaningrum menyambut semua itu dalam gelinjang dan geliat yang tak beraturan.
Kemudian jeritan panjang dan keras pun kian menjadi bertambah intens, saat keduanya menyatu padu dalam sebuah ritme yang selaras. Sampai akhirnya, sejoli dimabuk cinta itupun terus saja menjerit dan mengerang sambil berpelukan erat.
Hingga beberapa saat berikutnya Indra nampak kembali melakukan gerakan mendorong dengan sedikit menekan maju bagian pinggul, sementara Widya yang berada dibawah tubuhnya masih saja terlihat pasrah dalam desah napasnya yang kian tak beraturan. Dimana, peluh pun sudah sepenuhnya membasahi sekujur tubuh si gadis yang tak henti menggeliat pasrah terhadap apa yang sedang dilakukan oleh Indra.
