Mendadak saja Amanda terdiam, lalu memandang Indra dengan tatap mata penuh penasaran. Dimana ternyata, pemuda itu juga terlihat belum lepas dari rasa penasaran dengan apa yang sudah ia dengar selama mereka berbincang. Apalagi setelah mengetahui jika gadis itu terlihat seperti orang yang benar-benar kebingungan, sehingga sesungguhnya saja hati Indra jadi terenyuh untuk melanjutkan bicaranya.
Namun karena merasa harus menuntaskan serta menjelaskan segala sesuatunya dengan secepat mungkin, Indra pun menguatkan diri untuk mengatakan satu hal yang dirasanya akan menjadi sebuah pukulan berat bagi Amanda.
"Mau bicara apa lagi, Mas?" dengan lesu Amanda kembali bertanya, seolah energinya telah habis untuk mengatakan hasil pemikirannya tentang kondisi Miranti.
"Tentang rencana pernikahan kakakmu." Dengan nada bicara lembut, Indra berusaha untuk memberi kabar tanpa membuat terkejut.