Karena kini, Irma sudah tak mampu lagi menahan dirinya. Hingga dengan kuat, didorongnya kembali pundak itu agar semakin turun kebawah untuk menuju bagian tubuhnya yang sampai saat itu masih merasakan kehampaan. Jika tadi ia hanya pasrah, saat ini Irma malah menginginkan untuk menuntut yang lebih lagi. Sebab seiring wajah yang semakin merambat perlahan, napas hangat yang menyapu seluruh permukaan kulitnya telah benar-benar membuat sesak dadanya.
Hingga sampai akhirnya, wanita itu membuka kedua kakinya dengan lebar tanpa memperdulikan apa yang akan terjadi nanti.
Dan seketika, iapun menjerit dengan kuat saat bibir hangat tiba di hadapan miliknya yang selama ini sudah ia jaga dengan baik. Dimana disana, dengan serta mertanya ia merasakan saat sang kekasih langsung saja mengecup dengan lembut.
"Ohhh … Mas Indraaa … Hhhh …" pekik Irma tertahan, lalu hanya desah napas berat sang wanita yang terdengar setelah itu.