"Apa juga batasannya?" tak puas dengan pernyataan tersirat, Irma menginginkan sebuah penjelasan yang gamblang dan apa adanya.
"Uh, maksudku … mmm ... sekedar bermesra dalam batasan tertentu, bagiku tidaklah tidak masalah. Tapi jujur saja, aku belum berani untuk menerima apa yang kau tawarkan itu." Tanpa perlu merasa malu lagi, Indra pun mengucapkan apa yang ada dalam pikirannya.
"Tapi, aku sudah bertekad untuk itu." Semakin nekad saja, bicara si wanita terus melantur dengan bertambah tak jelas dan semakin tidak rasional lagi.
Namun dengan tanpa gentar, segera saja Indra menimpali kata-kata tersebut dengan prinsip yang ia miliki,
"Mbak Irma, hanya hal itulah yang bisa kutawarkan padamu." Dengan tegas, si pemuda mengambil sikap yang jelas terkait pandangannya dalam hal itu.