"Aku ... aku kesel sama Mas Indra! Mas Indra bohong, dan mau memperalatku demi melindungi Bu Mira. Katanya hanya mau curhat, kenapa malah cerita yang ngarang gitu … padahal aku tidak akan mempermasalahkan itu. Karena aku juga sangat menghormati Bu Mira, hingga berkorban seperti apapun aku mau …" sedikit merajuk, akhirnya Irma melontarkan lagi jurus manja untuk menetralisir sensasi tubuhnya yang sudah terlanjur gemetar tak karuan. Suara Irma terdengar sedikit parau, dan ia pun mulai beraksi untuk menunjukkan kemanjaannya dengan cara menjewer perlahan telinga Indra.
Mengetahui jika Irma sudah mulai bersikap biasa lagi, Indra sedikit menarik tangannya untuk memberi isyarat untuk berdiri.
Ketika sudah saling berdiri berhadapan, si pemuda kembali berucap,
"Mbak Irma ...," kata Indra lembut sembari menarik tubuh sang wanita agar sedikit menjauh dari tempat semula.