"Oh … a-aku ... ah, masuklah … " sahut Indra dengan gugup. Suaranya juga terdengar gemetar dalam napasnya yang turut memburu. Namun karena terlalu gengsi untuk mengatakan kebingungannya, tentu saja pemuda tersebut tak bersedia mengakui jika dirinya sedang bingung.
"Hhh … ka-kalau begitu. Bi-bisa dibuka pintunya?" tanya si wanita kembali dengan kegugupan yang sama, karena ia sendiri pun ternyata bukanlah seorang wanita yang bisa berbuat nekad tanpa merasa bersalah.
"Ah, iya hhh … aku lupa. Se-sebentar," semakin bertambah gugup, Indra menjawab. Rasanya memang jadi hilang akal, karena bahkan untuk membukakan pintu bagi wanita itu saja iapun malah lupa.